Jadi masalah "semakin dekat" ke 50 ohm itu bro..., untuk mancapai jarak yang jauh tentu perlu "tenaga", power... ya memang begitu, tapi tenaga yang tersimpan di pemancar itu harus "terpancar" di antena dengan maksimal. Salah satu prasaratnya adalah "impedansi" pemancar, kabel transmisi dan antenanya harus cocok.., tidak harus selalu 50 ohm. Banyak yang pakai 75 ohm, 200ohm. 300 ohm, 600 ohm atau bahkan 1200 ohm. Itulah gunanya penyesuai impedansi pada finnal untuk menyesuaikan impedansi Pemancar yang ratusan ohm atau ribuan ohm menjadi pas dengan 50 ohm yang juga pas dengan antenna 50 ohm.
Cobalah lihat sepintas pertingkatnya. pada penguat pertama, rangkaian ini ini memakai beban L dan c Resonan pada kolektornya dan pasti impedansinya tinggi (ratusan ohm) sedangkan tanpa transmisi line langsung dikasi antenna yang kira kira 50 sampe 75 ohm... ga match to ?
tetapi jika impedansi tinggi ini dimasukkan pada tingkat berikutnya (pada basis) tentunya akan match karena impedansi input di transistor berikutnya adalah tinggi. Jadi hanya cukup di kopel dengan kapasitor biasa saja bisa match. tapi untuk penguat akhir, dimana outputnya disalurkan ke antena.., dak bisa langsung pakai C trus ke antena, jadi dibuat penyesuai impedansi, dallam bentuk L dan c dalam konfigurasi L, T atau phi dan macam-macam lagi agar output transistor yang ratusan ohm itu bisa menjadi pas dengan antena yang disambung dengan kabel transmisi yang sesuai, misalnya 50 ohm.
Itulah gunanya SWR, yang pernah saya lemparkan pertanyaan tapi ga ada yang jawab. Sebetul-betulnya SWR bukan mengukur arus balik lah..., arus pantul lah..... yang sederhana saja sebenarnya SWR itu hanya memperbandingkan Impedansi pemancar dan antenna/kabelnya saja.
......
Salam untuk keluarga di Riau
SM/NC