0 Anggota dan 4 Pengunjung sedang melihat topik ini.
Mas kl0 ic 7ls bwt bufer bsa dganti gak....wngri gag ada je.,hehehe
Saya ulangi cara kerja PLL pada pesawat ICOM IC2N tapi lebih detail. Mudah2an penjelasan saya bisa diterima.Sistem pemancar ICOM IC2N dimulai dari PLL, RF pre amplifier, driver dan final amplifier. Frekuensi kerja PLL yang digunakan adalah setengah dari frekuensi transmitnya yaitu 70 MHz - 74,995 MHz Tepatnya tidak 70 MHz. Karena keterbatasan TC9122, frekuensi dimulai dari 70,04 MHz). Untuk mendapatkan frekuensi 140 - 149,99 MHz menggunakan doubler atau pengali frekuensi.Sistem penerima menggunakan sistem dual conversion yaitu 10,695 MHz dan 455 KHz. Untuk mengkonversi frekuensi 140 Mhz s/d 149,99 MHz menjadi 10,695 Mhz dilakukan dengan mencampur (mix) sinyal dengan frekuensi dari PLL (129,035 - 139,025 MHz), sedangkan untuk mengkonversi frekuensi 10,695 MHz menjadi 455 kHz dilakukan dengan mencampur (mix) dengan frekuensi 10,240 MHz yang berasal dari kristal. Sama seperti pada sistem pemancar, frekuensi kerja PLL adalah setengah dari frekuensi yang seharusnya yaitu 64,5575-69,5125 MHz.Karena perbedaan range frekuensi pada saat transmit dan receive, maka PLL dibuat bekerja pada dua frekuensi yang berbeda.Kembali ke cara kerja PLL IC2N.F-ref yang digunakan sebesar 5 kHz yang didapat dari kristal 5,12 Mhz dibagi 1024 oleh IC TC5082. 5 kHz ini langsung diinputkan ke detektor fasa (PD) TC5081 (pin 8 ). Pada masukan yang lain (pin 7 ) menerima masukan dari output TC9122 (pembagi N). Keluaran PD (pin 3) masuk ke LPF untuk selanjutnya hasil LPF ini untuk mengontrol VCO. Frekuensi kerja VCO pada moda transmit sekitar 70 Mhz. Keluaran dari VCO ini dicampur di mixer dengan frekuensi lain yaitu 70 MHz yang berasal dari kristal 35 Mhz yang di doubler menjadi 70 MHz. Setelah dari mixer masuk ke LPF untuk mengambil selisihnya untuk selanjutnya dimasukkan ke pembagi N (TC9122).Dalam keadaan terkunci maka frekuensi keluaran TC9122 (pin 17 ) adalah sebesar 5 kHz. Dimisalkan posisi pembagi N TC9122 berada pada N=8 (orang sering bilang dial 8 ), maka frekuensi pada masukannya (pin 2) sebesar 5 kHz x 8 = 40 kHz. Karena 40 kHz ini berasal dari hasil pencampuran frekuensi VCO dengan frekuensi kristal 70 MHz (35 Mhz x 2), maka frekuensi VCO sama dengan 70 Mhz + 40 kHz atau sama dengan 70,040 MHz. Setelah melalui doubler (x 2) maka didapat frekuensi 140,8 MHz yang selanjutnya diperkuat oleh pre amp, driver dan final (2SC1947).Pada moda receive, frekuensi PLL harus disesuaikan untuk mendapatkan IF sebesar 10,695 MHz. Karena PLL bekerja pada setengah frekuensi yang seharusnya maka frekuensi kerja diturunkan sebesar 5,3475 MHz (setengah dari 10,695 MHz). Karena frekuensi yang dicampur dengan VCO berasal dari kristal yang di doubler maka diperlukan kristal dengan frekuensi 35 - (5,3475/2 ) atau kristal dengan frekuensi 32,32625 MHz.