Merancang Penguat Daya Audio (sebuah pengantar dasar perancangan)

[Bubun Stupid]

Salam kangen, ALL..! hallo1
jujur saja, sungguh bingung saya. ingin menulis sesuatu yang bermanfaat dan jelas arahnya tentang elektronika akan tetapi otak saya sungguh sudah bodoh sekali.. bete1  mumpung ada kesempatan dan ada umur saya coba buka thread ini mudah-mudahan ada manfaat nyata dan ada mutu-nya untuk forum ini dan tidak terkesan asal ketik saja.. bete1  Om admin dan Om Moderator yang baek hati, tolong dihapus thread ini jika memang tidak ada kwalitasnya,ya.. 
bagaimanapun kesempatan sekarang tidak mau saya sia-siakan.. baiklah saya coba saja,ya.. (manusia berusaha, Tuhan menentukan..)
Bismillahirrohmanirrohiiim .. Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang..




tolong juga koreksi kawan-kawan, saya menulis ini seperti biasa penuh ketergesaan.. harap maklum.. faktor kesempatan.. drop1  nanti kalau ada kesalahan apapun langsung koreksikan saja,ya.. saya tak tahu kapan berkesempatan lagi..

sampai jumpa, ALL..!    semoga masih ada umur dan kesempatan bisa jumpa lagi..

[van]

ayo dilanjut om bubun corong1

[zia]

bagus mas, semoga bisa bermanfaat buat kita semua... top1

[Bubun Stupid]

assalamualaikum wr. wb
salam kangean, All..!

terimakasih banyak Om Zia, Om Van, atas dukungannya untuk tulisan-tulisan konyol saya...

kali ini saya coba menambahkan;
pada paparan skema kan ada tertulis bahwa power dissipation (PD) borosan panas yang dialami transistor adalah 20 Watt. Ada seorang teman bertanya: "kalau begitu total rugi panasnya jadi 40 Watt,dong?"
hmm.. saya suka dengan teman yang juga berpikir kritis.. lebih baik begitu biar saya gak ngelantur asal jeplak kalau lagi tulis-tulis posting.. he..he..

begini penjelasannya;
total rugi-rugi karena panas ya, hanya 20 Watt tidak jadi 40 Watt. lho kenapa? bukankah ada 2 transistor tuh..?  baiklah.. sebelumnya coba lihat gambar siklus kerja penguat kelas B berikut:



perhatikan, sekalipun ada 2 transistor bagian akhir (Q3 dan Q4), mereka tidak bekerja bersamaan dalam satu waktu. saat Q3 bekerja dan tentunya mengalami rugi panas, Q4 justru nganggur dan tidak ada rugi panas, artinya rugi 20 watt hanya diderita Q3. Disaat lain justru sebaliknya. dari semua itu dapat ditelaah bahwa rugi-rugi panasa adalah 20 Watt untuk sirkit transistor akhir (tidak jadi 20Watt X 2).

berikutnya coba telaah, catudaya, tegangan adalah simetris, beban akhir pun adalah sama (speaker), artinya arus yang dialirkan oleh Q3 dan Q4 pun adalah sama besar, tapi ingat lagi bahwa Q3 dan Q4 tidak bekerja bersamaan dalam satu waktu. Artinya daya yang dikeluarkan oleh Q3 dan Q4 pun adalah sama besar. Catatan; gelombang yang dimasukkan ke rangkaian penguat adalah simetris, ya..

jika ingin teliti lagi menghitung borosan total, lakukan iterasi (hitung ulang) karena pada rangkaian ditambahkan RE (resistor emitor) pengaman pada transistor akhir. sebenarnya pada rancangan yang sangat baik (seperti dalam nodul STK) komponen RE itu tidak perlu ada, cuma konsekwensinya konslet sedikit transistor akhir dadah..

mudah-mudahan paparan konyol saya ini sedikit membuka wawasan lagi tentang PRINSIP KERJA SIKLUS PENGUAT yang banyak ragamnya itu..

Mohon koreksi langsung saja oleh semua rekan disini jika ada suatu yang salah karena saya adalah sesungguhnya bodoh (beneran nih, bukan trik merendah buat ngangkat diri, apa adanya saja)..

wassalamualaikum wr. wb

(NB) wah gambarnya terlalu besar ya.. sebentar saya betulkan dulu..
 nah.. coba gambar ini..

wahhh... si bos melototin... sampai jumpa semua ALL..!

[Bubun Stupid]

mumpung bisa curi wajtu bentar..

jika saja ada merasa yang bisa membuat tulisan-tulisan berbagi pembelajaran elektronika yang jauh lebih baik dari ini (dan tulisan2 saya lainnya di forum ini).. silahkan jangan sungkan untuk membuatnya dan memaparkannya untuk kemajuan bersama.. jika dianggap semua tulisan saya adalah ngaco, jelek, atau omong kosong, dengan senang hati akan saya hapus semua tulisan saya di forum ini..

jadi lebih baik buktikan secara nyata saja,ya.. bisa berkarya lebih baik..? atau hanya bisa menghujat..? atau hanya mengira-ngira..? gak perlu ribet kan.. kalo anda gak bisa berbagi kenapa mesti panas hati liat orang berbagi..?

secepatnya akan hapus semua tulisan saya di forum ini begitu ada tulisan yang lebih bagus.. jadi mending kita objektif dan sportif atas segala niatan saja,ya..

silahkan semua admin dan rekan di forum ini menilainya.. kapan harus saya hapus semua tulisan-tulisan saya..?

tidak rugi bagi saya,kok.. gak jual apa-apa kok.. dan gak butuh 'nama' juga kok saya..

[Niel]

Mumpung belum di hapus, Ijin sedot mas bubun..

Oh ya mas Bubun sekalian mau tanya.. Amplifier yang speakernya di paralel 4 sampai 6 buah per-chanel dampaknya terhadap Ampli apa ya.. apa alasan teknisnya. Selama ini saya buat seperti ini Amplinya biasa-biasa saja. Ampli yg digunakan CS800X  konek1 konek1 konek1

[Bubun Stupid]

halo om Niel.. hallo1
dampaknya ya jelas nilai impedansi beban turun drastis, misal 4 speaker 8 ohm diparalel, hasil akhirnya jatuh di 2 ohm, artinya penguat akhir akan dipaksa untuk mengalirkan arus 4 X lipat dari normal yang akan membahayakan transistor/fet finalnya.. akan tetapi power ampli yang bagus tidak akan membiarkan hal tersebut, ada proteksi pembatas arus dalam sirkitnya, misalkan jika sudah di set untuk max 5 Ampere, maka sekalipun beban drop sampai mendekati 0 ohm (hubung singkat) maka ia akan mengunci kerja bagian akhir maximum 5 Amp sehingga bagian akhir akanlah tetap aman.. jika saya melihat di pasaran, jarang sekali ampli rakitan menyertakan proteksi pembatas arus ini, paling banter hanya mengandalkan resistor di emiter/source atau cukup dengan sekring.. memang ada yang menyertakan speaker/pop-up protektor untuk mencegah DC pop start start awal sirkit agar tidak 'jeduk'.. akan tetapi ia tidak bisa 'diprogram' untuk menjadi pembatas out keluaran.. cukup panjang bla-bla.. sebenarnya Om Niel, cuma saya takut nanti dianggap mem-publish cetekan atau dianggap koar-koar tak bermanfaat dengan ilmu 'kira-kira' oleh yang merasa risi dengan segala tulisan saya di forum ini..
segitu dulu ya Om Niel.. maaf kalo kurang puas.. mudah2an lain kali bisa jumpa lagi..




titip pesen lagi ya untuk yang ngerasa sangat hebat dan pinter tapi belum saya lihat cerminan pemahaman  ilmu elektro dahsyatnya (baik berupa komen apalagi tulisan karya asli sendiri) di forum ini;

kalo ada yang ngerasa risi dengan segala tulisan saya mohon maaf, silahkan sportif ungkapkan saja di setiap thread yang ada tulisan saya.. paparkan juga dengan gamblang setiap kesalahannya ok.. saya tak akan mempublish email hujatan anda yang sangat tidak berkwalitas itu.. jauh dari rasa berterimakasih atau menghargai..  lihat di thread lain jika rekan yang mengkoreksi/mengkritik adalah benar, dengan kritikan berkwalitas semisal oleh sobat masYok, saya sportif mengakui dan langsung meng-koreksi. akan tetapi jika yang mengoreksi justru asbun/gak paham sebenarnya bahwa anda itulah yang salah, dan sebenarnya anda hanya banyak menduga saja tentang elektronika, saya tak menanggapinya..   jangan -jangan bisnis anda terganggu oleh paparan tulisan saya dan saya tak ingin merusak usaha anda,ok.. teruslah ambil keutungan dari kebodohan orang lain..  kalo tulisan saya adalah salah/sesat/hoax paparkan saja pula langsung di forum biar semua rekan tahu.. dan kita bisa dengan jelas mengkoreksinya.. sudah jelas.. saya orang bodoh.. akan tetapi apakah anda lebih pinter dan paham..? silahkan pertunjukan saja dengan buat paparan tulisan yg bagus ok, fair.. ilmu pengetahuan harus jujur kan..? masa ada perhitungan berdasar sentimen..? masa ada elektronika selera kira-kira..

[Niel]

Terima kasih atas pencerahannya mas Bubun... berarti kalau amplinya dipakai biasa2 saja misalnya buat meting aman2 saja kalau impedansinya 2 Ohm. Beda kalau buat konser musik... yang butuh power besar.
 

[Kang Paimo]

assalamualaikum wr. wb
salam kangean, All..!

terimakasih banyak Om Zia, Om Van, atas dukungannya untuk tulisan-tulisan konyol saya...

kali ini saya coba menambahkan;
pada paparan skema kan ada tertulis bahwa power dissipation (PD) borosan panas yang dialami transistor adalah 20 Watt. Ada seorang teman bertanya: "kalau begitu total rugi panasnya jadi 40 Watt,dong?"
hmm.. saya suka dengan teman yang juga berpikir kritis.. lebih baik begitu biar saya gak ngelantur asal jeplak kalau lagi tulis-tulis posting.. he..he..

begini penjelasannya;
total rugi-rugi karena panas ya, hanya 20 Watt tidak jadi 40 Watt. lho kenapa? bukankah ada 2 transistor tuh..?  baiklah.. sebelumnya coba lihat gambar siklus kerja penguat kelas B berikut:

---------------

perhatikan, sekalipun ada 2 transistor bagian akhir (Q3 dan Q4), mereka tidak bekerja bersamaan dalam satu waktu. saat Q3 bekerja dan tentunya mengalami rugi panas, Q4 justru nganggur dan tidak ada rugi panas, artinya rugi 20 watt hanya diderita Q3. Disaat lain justru sebaliknya. dari semua itu dapat ditelaah bahwa rugi-rugi panasa adalah 20 Watt untuk sirkit transistor akhir (tidak jadi 20Watt X 2).

Jadi rugi rugi panas 20 watt atau 40 watt mas Bubun ?
Soalnya di point f anda menulis seperti ini lho :

[masYok]

top1 top1 top1....
...trimakasih ustad bubun yg udah sekali lagi mengungkap "misteri" itung2an elektronika...lanjut terus...biarin aj tuh org yg pd stress dagangannya gak laku  ...

[tama]

muantabzzz kang bubun.  corong1 corong1 corong1 corong1
gausah peduliin orang yg bisanya cuman sirik,
 terus nulis aj kang berbagi pengetahuan itu baik dari pada orang yg pinter tapi pelit berbagi ilmu.
kita support terus deh  top1 top1 top1 top1 tepuk tangan
ditunggu tulisantulisan berikutnya

[tama]

wah, yg punya lapak malah jarang nongoool

ditunggu info dan pelajaran terbarunya ini
top top

[mygilar]

Emang masih model ya sirik2 an gitu.... Malah memperlihatkan "KETIDAK MAMPUAN" nya...(siapa tuh?... hehehehehehehe.......) cuek aja mas bubun... tulis di sini... kalau ada yg nggak suka... ya.... tulis di langit...... corong1 corong1 corong1 corong1 corong1

[Bubun Stupid]

Assalamualaikum wr wb
Halo ALL.. salam kangen selalu.. hallo1

sungguh terenyuh dengan dukungan kawan-kawan semua.. terimakasih atas segalanya.. maksud saya sebenarnya hanya sekedar berbagi.. saya mengalami belajar di formil akademis bukan hanya satu tempat/univ saja, tapi apa yang saya ketahui tentang elektronika bukanlah dari pendidikan formil akademis itu.. disanalebih ke sekedar pembelajaran formalitas.. (perhatikan kenapa bangsa ini seret dalam karya elektronika khususnya.. ini bukti,bukan obrolan) .. ya saya di ajari rumus hitungan cuma bagaimana rumus hitungan itu diterapkan? tidak ada..  parameternya saya hanya dapat a,b,c atau d.. oleh karenanya saya mencoba berbagi apa yang saya tahu tentang elektronika untuk kawan yang memang memerlukannya.. yang merasa digurui ( artinya sudah master bener soal elektronika ) samasekali tidak perlu baca tulisan saya.. silahkan tinggal buktikan kemasteran itu dengan sesuatu yang nyata karya tulis yang jelas/lugas/tidak duga-menduga dan ada manfaat keilmuannya buat yang lain, bukan cuma pamer-pamer saja misalnya.. maka orang pun akan mengakui ke-masteran itu..  tak ada sedikitpun unsur pemaksaan dari saya.. dan saya tak perlu 'mengambil' apapun dari ini,  landasan saya hanya ikhlas..

maaf ALL.. Insya Allah nanti saya sambung lagi paparannya (jika memang masih ada yang memerlukan).. hallo1 hallo1

[mygilar]

Ayolah mas.... sudah kebelet bikin penguat audio dhewek nih...