Penulis Topik: Masih bisa bertahankah berkarya di elektronika?  (Dibaca 21540 kali)

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Offline roxas

  • Full Member
  • ****
  • Tulisan: 124
Re:Masih bisa bertahankah berkarya di elektronika?
« Jawab #30 pada: September 22, 2011, 06:44:55 PM »

Jangan lah hal ini jadi PERDEBATAN ... tapi LURUS kanlah ... saya tidak suka berdebat masalah yang menuju SARA... jadi mohon ... jika salah LURUSKAN ...


SETUJU Om Isur !!!

Saya pikir akan lebih netral kalau yang didiskusikan hanya dari sisi pengalaman para senior yang kebetulan menjadikan elektronika sebagai profesi, seperti yang dimulai oleh Om Bubun.

Kebetulan saya sendiri sempat mengalami masa2 emas berkarya di elektronika, sampai memilih pensiun dini dan menekuni hobby elektronika sebagai profesi /wiraswasta sampai sekarang. Memang makin kesini semakin berat tantangannya dan menuntut kita makin kreatif, kalau dulu dapat satu projek bisa untuk makan 3 bulan, sekarang hanya cukup untuk operasional perusahaan, jadi untuk survive harus tetap berkarya dan inovatif.
 

SEGALA SESUATU ITU ADA WAKTUNYA

Offline M_Fariz_Tamara

  • Full Member
  • ****
  • Tulisan: 154
Re:Masih bisa bertahankah berkarya di elektronika?
« Jawab #31 pada: September 26, 2011, 06:29:01 PM »
Saya jadi sedih bacanya....
Inget saya waktu SD-SMP
Saya Jadi semangat tapi....
Sudah janji saya akan terus berinovasi di masa depan....
Mengejar cita2...
Di sekolah saya waktu SMP, hanya saya yang mengetahui komponen Kapasitor...
Sampai sekarang saya sedih... banyak orang tidak menyadari kehidupan ini nyaman karena ELEKTRONIKA...
Saya kini memperkenalkan pada mereka apa itu ELEKTRONIKA....
Agar mereka menghargai kalau ELEKTRONIKA bukan hanya milik Tukang sevice biasa...
Hidup ELEKTRONIKA.....
Semua di dunia ini selalu membutuhkan elektronika.... mulai dari cahaya hingga alat militer.....
Sekali lagi HiDUP ELEKTRONIKA
Hobby Can Beyond The Job

Offline gluiermo marconi

  • Sr. Member
  • ******
  • Tulisan: 417
  • IKHLAS...
Re:Masih bisa bertahankah berkarya di elektronika?
« Jawab #32 pada: September 29, 2011, 04:59:19 PM »
Teman2 smua,apa yg d curhat oleh kang bubun d awal trid ini smuanya benar,sy jg tak jauh bda dgn crta itu..dulu,nyambung jalur dlm sav-17 aja duit,,bershin radio garuk krn mcet,uang.bershin knektor krn brkarat uang lg,modal hnya maldol jdul..smpe nyolder jumper ant d ht o2n duit,nyiar d rasisonia dpt bons bc kupon dr pnggemar,masa jaya radio AM..skrg ms itu hanya jd dongeng pngantar tidur..hiks hiks,trbyg deh tbung 813..tape panasonic,mixer model puter.kini smua tlh berubah,dan sejarah tak mgkn terulang..tp utk bljar tak ada bts wkt..utk kang bubun trs brjuang,trs lah berbagi,krn elektronika tak akn prnh mati.spt bunyi hukum kekalan elktrnk.''elktrnk tdk bs d hlgkn atw d musnhkan,ttp bs d ubah bntk dr satu ke bntk lain' catet! Ntu hkm buatan sy,wikikik..cerioooo

Offline dedi_Sriwijayafm

  • Jr. Member
  • **
  • Tulisan: 95
Re:Masih bisa bertahankah berkarya di elektronika?
« Jawab #33 pada: September 29, 2011, 06:23:43 PM »
KAlo saya sebagai penggemar Elektronika SEjati menanggapi Hal seperti ini Flexible saja,,
contohnya paman saya waktu itu sekitar tahun 80an sebagai seorang service elektronik Begitu Jaya nya sampe kebeli Mobil Rumah dsb dia sudah merasa bangga atas ilmu elektronika yang dia punya..,,tapi sekarang...??
disuruh nyetel parabola aja gak sanggup...Artinya ketika suatu perubahan menuntut kita harus berubah kenapa tidakkkk,selagi kita Mau belajar Terusss elektronika gk bakal MAti tapi terus Bekembang......Hidup Eklektonika.. :-X :-X :-X :-X :-X
Aku Orang Biasa

Offline Niel

  • Sr. Member
  • ******
  • Tulisan: 413
Re:Masih bisa bertahankah berkarya di elektronika?
« Jawab #34 pada: September 29, 2011, 07:46:21 PM »
Kalau menurut saya, perkembangan elektronika justru membawa dampak positif sama pekerjaan saya. Pengalaman berbeda dari teman2 bisa dimaklumi atas posisinya di elektronika tersebut. Saya ingat dulu ketika jaman jadul2an ketika siaran mesti menggunakan pita kaset, mana tapenya suka gulung pita kaset. Lagu yg goyang2 kedengaran diradio  ;D ;D ;D. Trus kalau ada pendengar yg request lagu kasetnya mesti di siapin dulu dan bertumpuk2 di meja studio. Paling kesal kalau lagunya ada di tengah kaset tsb. Trus kalau buat spot iklan dengan sistem analog 6 jam gak kelar2 ujung2nya jadi iklan Adlibs... Masih banyak keluhan2 di jaman analog ini yg ujung2nya menguras dana operasional perusahaan.

Sekarang... semua serba mudah, bayangkan...
Kalau sekarang pengeluaran untuk belanja peralatan sudah bisa ditekan, harga komputer saat ini sudah sangat terjangkau.
Telepon Hibrid yg 5 jutaan sudah dapat digantikan dengan modem CDMA yg cuma 180.000 malah bisa siaran langsung dari kota lain menggunakan kartu yg sama free lagi...
Membuat spot iklan gak sampai 10 menit Tuntas...
Untuk urusan lagu.. gak usah ditanya...
Audio Processor banyak softwarenya sudah banyak di ulas... coba dibandingkan harga Orban, Omnia
Dan masih banyak lagi keuntungan yang lain.

So.. tetap semangat aja bro... kita jangan berkutat di situ2 aja. Masih banyak peluang menguntungkan di dunia elektronika, ini jamannya elektronika dimana-mana serba elektronika. Mungkin kita bisa berkarya dari sisi yg lain dari elektronika itu sendiri.
 

Offline gluiermo marconi

  • Sr. Member
  • ******
  • Tulisan: 417
  • IKHLAS...
Re:Masih bisa bertahankah berkarya di elektronika?
« Jawab #35 pada: September 29, 2011, 08:14:06 PM »
Mgkn mas niel brntung,cb bygkan..dl klo daerah sy nontn tv swasta pk parabola,tiap nyetel siaran dpet 50rban,klo badai itu rezeki,he he he.nah skrg,paling skali pasang doank,slbh nya dia tnggal transfer aja perbulan 50rb lgsg kerekening tv berbayar,ht tlh dganti hp,hp smkin mrh.multimedia lain dgnti dgn kmpter yg smua ada,smua dah bs bljr sndiri mlalui inet..he he..trpksa deh cr peluang usaha laen.smakin pintar masyrkt swt daerah,mk akan smakin slt lahan kerja,hag hag hag..untg msh pnya kmampuan berfikir..dpt lah bertahan hdup d belantara dunia yg teramat kejam ini,sapa yg tak bs manfaatin peluang akan d gilas hbis oleh roda jaman..dan yg lbh parah lg,dlm keadaan kritis,radio kmunitas yg sy bngun,hancur..jd abu,skalian mixer behringer 8ch..smua peralatan studio ludes,he he.lg2 cobaan..skrg sy coba merangkak dgn tertatih2,mulai dr nol..untg ada temen forum yg baik hati,mau barteran spareparts rf dgn radio 2m jadul rusak,skali lg trims om hexxer ats brter na.dan jg pd pak mahmud yg telah memberi sy solusi skema

Offline gluiermo marconi

  • Sr. Member
  • ******
  • Tulisan: 417
  • IKHLAS...
Re:Masih bisa bertahankah berkarya di elektronika?
« Jawab #36 pada: September 29, 2011, 08:21:22 PM »
Jg buat kang isur,trims ats konsltasi na,pak abdl gani,trims atw rncna ngrim kit veronika dan 16x over sampling na,dan buat smua yg tlh membantu hngga terlaksananya acara ini,.hloh kq lari na ksno yo.ha ha ha

Offline abdulgani

  • Moderator
  • Hero Member
  • ********
  • Tulisan: 982
    • PLL FM STEREO
Re:Masih bisa bertahankah berkarya di elektronika?
« Jawab #37 pada: September 30, 2011, 11:05:26 AM »
ingat kita ga sendirian, walaupun kita keseorangan, Allah selalu siap mendengar, melihat dan menolong kita, ingat siapa bersyukur akan Allah tambah dan dikokohkan kedudukannya, itu motonya jadi klo kita tertinggal zaman ato tergilas maka itu artinya kita........., bagi mereka yang pandai bersyukur, akan tetap berlayar walau ada badai menerjang sekalipun, karena kita punya beking yang MAHA KAYA
RAYA
.

ALLAH

 8) 8) 8) top1 8) 8) 8)

Offline gluiermo marconi

  • Sr. Member
  • ******
  • Tulisan: 417
  • IKHLAS...
Re:Masih bisa bertahankah berkarya di elektronika?
« Jawab #38 pada: September 30, 2011, 11:41:05 AM »
Oiya,dl dah lm,sy prnh browsing,dan nemu wajah yg profil wajah,serta sorban yg mrp pak abdl gani,ntah itu bner pa bkn,d sbuah ruangan lgkap dgn mixing n mixer dan exiter dan apalah,label na spectra klo ga slh,skr stlh liat poto pak gni,br inget,apakah itu mmg bpk pa bkn? He he

Offline abdulgani

  • Moderator
  • Hero Member
  • ********
  • Tulisan: 982
    • PLL FM STEREO
Re:Masih bisa bertahankah berkarya di elektronika?
« Jawab #39 pada: September 30, 2011, 12:37:08 PM »
mungkin juga tu.............kayanya link nya dah bubar, malum gratisan

 ;D ;D ;D

Offline zia

  • Administrator
  • Hero Member
  • ********
  • Tulisan: 633
Re:Masih bisa bertahankah berkarya di elektronika?
« Jawab #40 pada: September 30, 2011, 02:21:22 PM »
Mengenai sara, coba tulisan saya diterjemahkan menurut agama masing2. Misalnya shalat=sembahyang/ibadah, Allah=Tuhan, dll
Pasti ndak sara kan? Take it easy...

Jika ingin berbisnis yang tidak pernah ada ruginya, kuncinya ini " Berbisnis dengan Allah" .
Sedangkan implementasi dalam kehidupan sehari2 / pekerjaan adalah " Bekerja untuk mendapatkan ridho Allah dengan cara membantu sesama dalam kebaikan"

Jadi dalam bekerja, kita harus selalu berniat baik untuk membantu sesama dalam kebaikan. Mengenai bidang2nya, banyak kok, tinggal disesuaikan dengan kemampuan/keinginan kita. Misalnya di bidang elektronika:
- Design/Pembuatan/Reseller
- Instalasi/Implementasi
- Service/Maintenance

Jka anda suka di bidang RF, cobalah bikin modul2 komunikasi data, bit rate rendah saja, daya 100mW-2W sudah cukup. Banyak loh yang butuh telemetri untuk aplikasi ringan. Nah niatkan buat2 alat itu untuk mencapai ridho Allah dengan cara membantu sesama.
Jika anda membantu sesama maka, anda akan menjual alat2 itu dengan harga yang murah tetapi berkualitas bagus. Nah itu yang namanya membantu. Bukannya menjual barang murahan dengan harga murah juga, apalagi menjual barang murahan dengan harga mahal...itu mencekik orang namanya..hehehe.
Jangan salah dengan kata2 "murah". Misalkan anda buat alat dengan biaya 100rb, boleh2 saja anda jual barang dengan harga 3-4jt asalkan harga lain produk yang sebanding 5-6jt. Nah itu bisa dikategorikan sebagai membantu orang lain.

Jika anda suka di bidang audio elektronika, cobalah bikin PA set yang lengkap, simple, dan tinggal pake. Banyak loh yang butuh PA yang simple. Jika kemudian datang serbuan barang murah dari luar, jangan takut. Lebih baik kita bekerja sama dengan menjadi resellernya/after sales service/maintenance. Dalam keadaan apapun, selalu ada peluang. Ingatlah Allah yang maha pengasih dan maha penyayang.

Jika anda suka instalasi/setting atau semacamnya, cobalah tengok ke bidang telco seluler. Sekarang lagi gencar2nya mereka instalasi/setting untuk BTS2 mereka. Baik itu untuk keperluan new deployment atau untuk swapping peralatan lama. Mengenai hasilnya, saya ndak usah bicara banyak2. Anda bisa dengan mudah untuk mampu membeli mobil minimal sekelas pajero sport, hanya dari pekerjaan ginian. Ingatlah Allah maha kaya serta maha pemurah. Ini adalah hal yang sangat remeh bagi Allah.

Jika anda suka maintenance atau semacamnya, cobalah tengok lagi ke bidang telco seluler. Mereka perlu maintenance BTS mereka dengan kualitas maintenance yang bagus. Mengenai hasilnya, saya ndak usah bicara banyak2. Anda bisa dengan mudah untuk mampu membeli rumah bagus di pondok indah, hanya dari pekerjaan ginian. Ingatlah Allah maha kaya serta maha pemurah. Ini adalah hal yang sangat ringan bagi Allah.

Jika anda suka dengan perbaikan/service, cobalah datang ke kawasan industri. Coba lihat berapa banyak industri yang memerlukan bantuan anda untuk membetulkan peralatan yang rusak. Datang dan bekerjalah dengan niat untuk membantu sesama dalam kebaikan.

Jika anda suka dengan Design/Instalasi RF untuk building, cobalah tengok lagi ke bidang telco seluler. Mereka perlu mitra kerja untuk indoor BTS mereka. Mengenai hasilnya, saya ndak usah bicara banyak2. Anda bisa dengan mudah untuk mampu membeli beberapa rumah bagus di pondok indah, hanya dari pekerjaan ginian. Ingatlah Allah maha kaya serta maha pemurah. Ini adalah hal yang sangat enteng bagi Allah.

Jika anda suka dengan electrical/power/genset system, cobalah tengok lagi ke bidang telco seluler. Mereka perlu supply power/genset untuk  BTS2 mereka. Mengenai hasilnya, saya ndak usah bicara banyak2. Anda bisa dengan mudah untuk mampu membeli rumah bagus dan luas di kawasan menteng, hanya dari pekerjaan ginian. Ingatlah Allah maha kaya serta maha pemurah. Ini adalah hal yang sangat ringan bagi Allah.

Nah itu hanyalah sedikit contoh dari kans yang ada. Masih banyak lagi peluang yang ada. Mulai dari solar panel, battery, rectifier/charger, HVAC, lighting, dan lain2 masih sangat banyak lagi lainnya

Hayo, masih adakah diantara kita sekarang yang berani bilang bahwa kita kekurangan peluang?
Yang justru kita kekurangan adalah : kita kurang bersyukur kepada Allah atas semua peluang yang telah diberikan, kita kurang bersyukur atas kesehatan yang telah Allah berikan, kita kurang bersyukur atas kemampuan yang telah Allah berikan kepada kita.

Maka nikmat Allah mana lagi yang akan kita Ingkari? Ayolah kawan, kita semua cepat2 bertaubat minta ampun kepada Allah atas sikap kita yang tidak pernah mau bersyukur kepada Allah.

Hati yang ingkar kepada Allah, tidak mau bersyukur, akan membuat hati kita butek (keruh), panas, dan diliputi keangkuhan/kesombongan.
Kita anggap kita bisa mengerjakan sesuatu, kita bisa mendapatkan harta, hanya karena kemampuan kita. Ini kesalahan fatal.
Siapakah kita ini sehingga kita merasa mampu, merasa bisa? Tidakkah kita lihat bahwa bumi, langit, alam semesta ini dimiliki dan dikuasai oleh Allah?
Dan sebenarnya bumi, langit, alam semesta ini selalu patuh dan selalu bertasbih kepada Allah. Kita sekecil ini aja, yang tidak ada apa2nya dibanding bumi, berani ingkar kepada Allah. So, Ayolah kawan, kita semua cepat2 bertaubat minta ampun kepada Allah.

Menangkap peluang dengan hati yang butek akan sangat susah sekali. Lah gimana mau nangkep peluang, lah peluangnya ndak kelihatan karena hati kita yang selalu diliputi dengan hawa nafsu kita.
Ibarat mo nangkep ikan, akan susah sekali melihat ikan di air keruh. Lain jika kita bisa melihat ikan di air yang jernih.
Dengan hati yang tawakkal, pasrah dan ikhlas kepada Allah maka Insyaallah hati kita bisa menjadi jernih. Nah dengan hati yang jernih maka insyaallah kita bisa melihat peluang dengan jernih pula serta bisa menangkapnya dengan mudah.

Sering sekali kita berprasangka buruk kepada Allah atas kondisi kita yang kita anggap kurang. Padahal Allah maha pengasih dan penyayang, telah sedemikian banyak yang telah diberikan kepada kita. Hanya kita saja yang tidak tahu/tidak sadar/tidak bisa melihat atas sedemikian banyak nikmat /peluang yang diberikan kepada kita.
Setiap kebaikan pasti datangnya dari Allah dan setiap keburukan kita itu datang akibat hawa nafsu kita sendiri. Selalu-lah berprasangka baik kepada Allah dan selalu bersyukur kepadaNya.

Nah setelah kita mendapatkan banyak uang, akankah kita akan membeli mobil mewah? membeli rumah mewah? Hidup secara bermewah2?
Tidak ada yang bisa melarang kita untuk membeli mobil mewah, rumah mewah, hidup mewah, itu adalah hak kita sepenuhnya.
Tetapi saya rasa akan lebih baik kita tetap pada prinsip sebelumnya "Bekerja untuk mendapatkan ridho Allah dengan cara membantu sesama dalam kebaikan"
Banyak orang2 fakir miskin yang perlu bantuan kita, banyak2 anak2 yatim yang perlu uluran tangan kita, dan banyak sesama kita yang masih hidup kekurangan.
Ini menjadi ladang amal kita jika kita telah memiliki banyak uang. Uang yang kita nafkahkan di jalan Allah secara ikhlas, justru ini adalah uang yang sebenarnya akan kita miliki. Ini yang akan menemani kita sampai akhirat nanti. Dan ini adalah bisnis yang tidak pernah akan rugi selamanya
So, kawan, marilah kita semua banyak2 berbuat kebaikan. Hidup ini hanya sekali, berbuatlah kebaikan sebanyak mungkin....





Offline gluiermo marconi

  • Sr. Member
  • ******
  • Tulisan: 417
  • IKHLAS...
Re:Masih bisa bertahankah berkarya di elektronika?
« Jawab #41 pada: September 30, 2011, 05:54:42 PM »
Wah materi kuliah ne,wkkkk..daerh kmi gada perusahaan..jg gada telco,klo ada peluang bagi donk mas zia..sy d aceh barat daya neh,he he.mn tau mas zia pnya link dgn telco,klo ada sich..jd apa aja jg blh,sy tak mgharapkan gaji besar,yg pntg pndapatan nya mas,he he.srius loh..klo mmg ada blh kntak sy di 085370530700.d tunggu ya

Offline Bubun Stupid

  • Full Member
  • ****
  • Tulisan: 152
Re:Masih bisa bertahankah berkarya di elektronika?
« Jawab #42 pada: September 30, 2011, 09:46:33 PM »
ya.... boleh jadi demikian

bermain di ranah seluler.. sepengalaman saya (saya pernah jadi jongos suatu perusahaan di bidang itu).. untuk owner memang boleh dikata 'wah' secara hasil.. tetapi untuk para buruh yang berlaku adalah tuntutan kerja maksimal dengan hasil minimal...

saya tahu betul apa saja isi bts bahkan sirkit pcb-pcb nya sekalian dan pabrikan mana saja sesungguhnya yang bermain di dalamnya... tak perlu saya ungkapkan... kenyataannya bangsa kita seringkali meragukan hasil karya anak bangsanya sendiri..

berusaha bermain jadi 'produsen' adalah berat (khususnya bagi saya) yang untuk keperluan dasar sekalipun sulit... bosan saya mengajukan proposal usaha meski hanya untuk membuat usaha membuat kit elektronika umum yang murah-meriah... untuk menekan biaya produksi sangat penting untuk membeli bahan dalam quantity... jika eceran.. ya.. begitulah.. ternyata tak cukup mengandalkan keunggulan sisi teknis saja.. harga akhir sangat menetukan..

out sourcing seluler/industri...? yang disana bermain lebih bukan pada persaingan kwalitas teknis.. saya mengalami betul..

bukan saya bermaksud mengecilkan hati (saya sendiri khususnya).. tapi inilah realita.. bahkan di taraf bumn mereka kelimpungan.. (dulu saya sering bolak-balik ke suatu bumn elektronika, telekomunikasi,  dan saya melihat mereka hanya memindahkan pcb produk luar ke casing made in... ).. gile bener.. sungguh mau saya kerjaan seperti itu...

tapi kehidupan tetap harus berjalan.. dan saya harus menjalaninya sekalipun tidak ada kaitannya lagi dengan elektronika

ada prioritas kehidupan..  yang harus dipenuhi sehari-hari.. banyak sesuatu yang tak bisa menunggu ditangguhkan seperti halnya kebutuhan dasar..
yap... berbaik sangka saja semoga ada hari-hari cerah di masa mendatang.. Elektronika.. dunia elektron..

Semoga

Offline roxas

  • Full Member
  • ****
  • Tulisan: 124
Re:Masih bisa bertahankah berkarya di elektronika?
« Jawab #43 pada: Oktober 01, 2011, 12:33:47 AM »
Manteb deh komentar nya, apa pun  yang penting tetap focus, dan profesional. ada yang melihat dari sudut pandang agama, ada yg melihat dari sudut pandang teoritis, dan adapula yg melihat dari sudut pandang realita.
SEGALA SESUATU ITU ADA WAKTUNYA

Offline zia

  • Administrator
  • Hero Member
  • ********
  • Tulisan: 633
Re:Masih bisa bertahankah berkarya di elektronika?
« Jawab #44 pada: Oktober 01, 2011, 09:44:26 AM »
Mengenai masalah owner ataupun pekerja, memang ada perbedaan yang cukup mendasar. Mulai pola pikir sampai dengan sikap hidup/sikap kerja. Terlalu banyak jika semua kita obrolin.
Salah satu hal yang biasanya salah kaprah dilakukan pekerja adalah menggantungkan nasibnya pada gaji tiap bulan dan pada boss yang mempekerjakan mereka.
Sedangkan owner, ndak punya gaji tetap perbulan. Bahkan hasil esok hari-pun mereka sebenarnya tidak tahu dengan pasti. Mereka ndak punya bos tempat bergantung, kecuali mereka mau mengakui Allah sebagai bos mereka.

Ok, mari kita ngobrol satu-satu,

 "bermain jadi 'produsen' adalah berat." , betul memang berat jika kita hanya bertumpu pada sisi teknis saja. karena produsen disini harus bisa melihat kondisi psikologis masyarakat, sosial budaya, ekonomi/bisnis tidak hanya teknis. Disini kita harus peka/empati terhadap sesama kita.
Dengan kapasitas kemampuan kita yang terbatas hanya dari segi teknis, kita pake cara lain saja. Yakni bersandar kepada Allah, bukan pada kemampuan kita. Siapakah kita sehingga kita berani mengklaim apa yang kita dapat itu karena hasil kerja kita sendiri tanpa campur tangan Allah?
Mulailah kita aplikasikan (minimal) 10 hal tips kemaren. Jangan berhenti di poin 7 saja. Melainkan poin 8-10 juga harus dijalankan.

"bosan saya mengajukan proposal usaha" , sudahkah anda mencoba untuk mengajukan proposal kepada Allah? Bagaimana caranya, coba dengan poin 1-7 yang telah saya tulis. Minta jalan kepada Allah agar ditunjukkan jalan yang mudah dan terang. Jangan lupa poin 8-10 dilakukan juga.

"ternyata tak cukup mengandalkan keunggulan sisi teknis saja.. harga akhir sangat menetukan" , tepat sekali. Akhirnya kita mengakui keterbatasan kita. Disini kita perlu bantuan dari Allah, usaha yang serius dari kita sendiri, serta silaturahmi dan kerjasama dengan orang lain. Emangnya ketemu pemodal yang percaya dengan kita, ndak perlu bantuan Allah? Ndak perlu silaturahmi?

"out sourcing seluler/industri...? yang disana bermain lebih bukan pada persaingan kwalitas teknis." tepat sekali. Ketika kualitas sudah bukan halangan, silaturahmi menjadi kunci dari bisnis. Disini kita perlu bantuan dari Allah, usaha yang serius dari kita sendiri, serta silaturahmi dan kerjasama dengan orang lain. Please tengok lagi tips yang telah kita obrolin kemaren.
Ingat sekali lagi, disini bukan kemampuan teknis kita yang menentukan. Teknis hanyalah sebagai alat dari bisnis.

"bahkan di taraf bumn mereka kelimpungan" Ya benar. Tapi saya beri contoh ada 2 BUMN. Katakan A dan B . Ndak usah saya sebutin disini, toh anda sudah tahu kok dari obrolan ini.
BUMN A bergerak dibidang pabrikasi telekomunikasi, bikin2 telepon, peralatan komunikasi, dll. Tetapi kelihatannya mereka cuma ngandalin teknisnya saja. Mereka ndak melihat efek ekonomi, global teknologi, sosial budaya sehingga produknya mandeg. Dan perusahaan sulit berkembang, hanya untuk bertahan hidup saja sulit. Belakangan si A ini sudah mulai mau berubah, terlihat dari beberapa produknya yang mulai meluncur masuk ke pasaran. Tetapi it's too late...
BUMN B bergerak dibidang riset. Tetapi kelihatannya mereka paham dengan keterbatasan mereka sehingga mereka bergerak tidak hanya di teknologi tetapi juga mengamati kebutuhan masyarakat, meminta perlindungan pemerintah (proteksi) beserta aturan2nya. Si B ini bergerak di solar panel. Pada pertengahan tahun ini (2011), target sales untuk tahun ini sudah tercapai sehingga mereka akan menaikkan lagi target sales mereka.
Nah disini tinggal kita pilih yang model A atau B. Ini pilihan terserah kita. Allah maha pengasih dan penyayang, tidak mungkin Allah dzalim kepada kita, segala keburukan berasal dari kita sendiri.

"sekalipun tidak ada kaitannya lagi dengan elektronika" Ya benar. Saya juga mengalami hal yang sama. Saya mulai ngoprek pada tahun 88 dan bisa dibilang berhenti sejak 2003. Sejak itu elka hanya sebagai hobby.
Saya berhenti saat itu karena saya tidak mampu untuk berubah secepat perubahan teknologi global. Saat itu saya jauh dari Allah, saya hanya mengandalkan kemampuan saya. Sungguh capek deh...kecian deh gw ..hehe
Meskipun sebenarnya saya akui saat itu masih banyak peluang di elektronika, tetapi dalam bentuk lain. Bukan seperti yang dulu. Tetapi kemampuan saya masih terbatas sekedar di bidang teknis doang.
Meskipun pekerjaan saya sekarang memang tidak elektronika secara langsung, Tetapi saya bekerja seperti sekarang ini berbackground elektronika yang dulu. Tidak lantas tiba2 saya langsung ada di tempat ini. Yang jelas adalah Allah telah memiliki rencana yang terbaik buat kita. Tinggal kita sendiri yang memilih kan...

"berbaik sangka saja semoga ada hari-hari cerah di masa mendatang." Amin, semoga Allah mengabulkan doa2 kita. Marilah kita bersama2 mulai banyak2 berbuat kebaikan untuk diri kita dan untuk sesama kita...