Bahaya petir ada 2, yaitu sengatan langsung sambaran petir yg masuk ke dalam rangkaian, atau pun sengatan tidak langsung baik oleh induksi arus (efek induktansi) dan induksi tegangan (efek kapasitansi).
Untuk menghindari efek sengatan langsung, biasa dilakukan dengan 3 cara :
1. memasang penangkal petir (serupa tombak, linggis ) dibagian atas dari peralatan yg diproteksi dengan tujuan agar peralatan tidak tersambar langsung oleh petir dan segera membuang arus petir ke tanah
2. memasang penangkap petir (lightning arrester) pada setiap terminal dan dihubungkan ke ground, sehingga jika ada arus petir menyambar antena, arus tersebut langsung dibuang ke ground oleh arrester.
3. dengan skema voltage floating (mirip konsep sangkar faraday) dengan menaikkan level tegangan yg sama sehingga tidak terjadi "spark" diantara komponen.
Yg paling umum dipakai adalah solusi nomer 1.
Yng perlu dikonsiderasi, adalah menemukan bagian tanah dengan resistensi "nyaris" nol, agar tidak ada efek "ground voltage" akibat mengalirnya arus dengan besaran kilo-Ampere ke tanah.
Cirinya, jika telah mencapai air muka tanah, kedalaman arde sudah cukup.
Yg sering dilupakan adalah efek kapasitansi dan induktansi terhadap rangkaian, cara paling simple, jangan lupa meng-grounding chasing dan memasang arrester di terminal antene dan juga terminal powerline.
Arrester mini bisa diperoleh di toko-2 elektronika.
Yg perlu diperhatikan adalah spek arresternya mesti sudah terbukti bisa ngatasin jenis petir di Indonesia yg berupa petir negatif dengan kecuraman tinggi(kA/us) dan periode singkat (mikro-detik).
Soalnya, kebanyakan arrester yg ada cuma mengadaptasi jenis petir di eropa/jepang.