Penulis Topik: PLTH (Pembangkit Listrik Tenaga Hampa)  (Dibaca 5907 kali)

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Offline andika86

  • Newbie
  • *
  • Tulisan: 7
PLTH (Pembangkit Listrik Tenaga Hampa)
« pada: Februari 07, 2013, 08:11:46 AM »
salam para suhu semua

saya jadi tertarik dengan topik PLTH (Pembangkit Listrk Tenaga Hampa) yang kontrofersi

http://www1.jpnn.com/index.php?mib=berita.detail&id=138702

Yang Jadi miris melihat bangsa ini tidak pernah menghargai karya orang lain
yang mengatakan penemunya dengan macam kata2 negatif
mungkin yang jadi masalah si penemu adalah kurang kesiapan sebelum memasarkan produkt sehingga berkesan negatif
menurut saya disini bukan masalah penemuanya tidak berhasil tapi idenya dari seorang lulusan SD itu yang luar biasa
kalau kita sebagai anak bangsa kenapa kita tidak membantu menyelesaikan masalah yang membuat karya ini gagal bukan hanya mencemooh
siapa tau karya ini bisa berhasil dan dapat menyelesaikan masalah negeri ini dengan mahalnya Energi
jadi inget kisah Thomas alfa edison dan para penemu yang lain yang mengalami nasib serupa dengan penemu PLTH, cuma bedanya para penemu yang berhasil butuh waktu lama untuk bisa memasarkan karya nya
kalau bangsa ini tetap dengan prilaku demikian bukan mustahil tidak ada penemu dari Indonesia karena takut di cemooh oleh bangsanya sendiri :'(

mohon maaf disini saya tidak ada niat memihak pihak mana pun !!!

Untuk itu mohon Share nya untuk para suhu saya yakin di Indonesia banyak ahli elektronika dan prof Elektronika / kelistrikan
« Edit Terakhir: Februari 07, 2013, 08:41:15 AM oleh andika86 »

Offline andika86

  • Newbie
  • *
  • Tulisan: 7
Re:PLTH (Pembangkit Listrik Tenaga Hampa)
« Jawab #1 pada: Februari 07, 2013, 08:51:23 AM »
Setelah Google sana sini mungkin ini yang jadi tafsiran saya dan mungkin juga si penemu PLTH
saya tidak dapat menjelaskan karena saya bukan ahli elektronika mungkin dengan skema sederhana bisa dimengerti

maaf saya sulit meng upload gambar
skema menunjukan kalau ada motor DC, Accu, generator, iverter, converter, auto charge accu
motor DC disini berfungsi sebagai pemutar generator dan accu untuk menyimpan energi/ listrik dan stater awal sebelum listrik di dapat
di keluaran generator mengarah ke inverter untuk mengubah ke arus AC dan juga mengarah ke auto charge untuk mencharge accu
jadi accu berperan penting untuk menjaga agar motor DC dapat terus berputar tanpa henti sehingga generator dapat terus memasok listrik dan juga dapat mencharge accu itu sendiri
fungsi converter hanya untuk merubah/menyesuaikan tegangan accu dengan dinamo motor DC

Sekali lagi ini hanya hasil fikiran saya
Mungkin para suhu ada yang menambahkan
« Edit Terakhir: Februari 07, 2013, 09:17:23 AM oleh andika86 »

Offline ken

  • Global Moderator
  • Sr. Member
  • ********
  • Tulisan: 409
Re:PLTH (Pembangkit Listrik Tenaga Hampa)
« Jawab #2 pada: Maret 27, 2013, 11:00:54 AM »
PLTH = Pembangkit Listrik Tapi Hapus-hapus (tipu-tipu)
« Edit Terakhir: April 04, 2013, 11:21:07 PM oleh ken »

Offline zaboen

  • Newbie
  • *
  • Tulisan: 8
  • Belajar tiada henti
Re:PLTH (Pembangkit Listrik Tenaga Hampa)
« Jawab #3 pada: April 02, 2013, 09:44:06 PM »
itu bisa dilakukan tapi generatornya harus punya effisiensi 100%, itu pun system baru bisa jalan tanpa beban...jika ada beban (;oad) maka effisiensinya harus diatas 100%...mungkinkah? lebih real jika kita kembangin sinar matahari sebagai sumbernya, sayang cell saat ini masih mahal.....

Offline ken

  • Global Moderator
  • Sr. Member
  • ********
  • Tulisan: 409
Re:PLTH (Pembangkit Listrik Tenaga Hampa)
« Jawab #4 pada: April 03, 2013, 08:37:10 AM »
Apakah sebagian hal-hal dibawah ini mungkin kita lakukan saat ini ???
*Generator 100%, belitan kawat harus super konduktor, bearing harus nol gesek, lamel2 kern harus koefisien 100% ferroma magnetic.
*Mekanik (as, kopel, dll) juga 100%, minimal tdk bergesek dgn udara.
*Inverter harus 100%, semua komponen inverter harus tdk ada yg panas (energi terbuang lewat kalor), pcb harus super konduktor, nyodernya harus pakai helium cair, dll.
*Accu 100%, harus cari jenis kimia/bahan pengganti accu yg saat ini digunakan yg sifat dan efisiensinya jauh diatas pb dan cu jg sulfat yg umum
*Kabel untk merangakai harus superkonduktor.
Jika hal diatas bisa dipenuhi mungkin baru bisa "self run" tanpa menyisakan energi yg bisa dimanfaatkan.

Gimana dgn tansformasi langsung (direct conversion / nanotechnologi)?
Mungkin benar bahwa penggunaan matahari dan angin lebih masuk akal utk saat ini, meski realitanya kita miskin saince dan negara subtropis sudah berpacu dlm memanfaatkan matahari dan angin.
Salam
« Edit Terakhir: April 04, 2013, 11:43:06 PM oleh ken »

Offline zia

  • Administrator
  • Hero Member
  • ********
  • Tulisan: 633
Re:PLTH (Pembangkit Listrik Tenaga Hampa)
« Jawab #5 pada: April 04, 2013, 08:53:59 AM »
Mengenai kreativitas, ini sangat bagus dan sebaiknya selalu perlu dipelihara. Syukur2 bisa ditingkatkan.
Hanya saja, secara teknis, ada masalah kesalahan pemahaman dalam konsep dasar.

Konsep dasar yang perlu dipahami adalah:
1. Pembangkit listrik bukanlah sumber energi mutlak, melainkan pengubah dari suatu energi ke energi lainnya.
Misal:
- Energi air terjun diubah menjadi listrik
- Energi panas bumi diubah menjadi listrik
- Energi gas bumi, diubah menjadi panas, kemudian diubah menjadi listrik
- Energi hidrogen, bisa langsung diubah menjadi listrik
- Energi cahaya matahari, bisa diubah langsung menjadi listrik
- Energi dalam sampah, diubah menjadi gas, diubah menjadi panas, kemudian diubah menjadi listrik
- Energi dalam sampah, langsung diubah menjadi panas (dibakar), kemudian diubah menjadi listrik
- Energi kimiawi (baterai), diubah menjadi listrik
- Energi angin diubah menjadi listrik
- Energi nuklir diubah menjadi panas dan kemudian diubah ke listrik
Disini terlihat jelas bahwa ada sumber energi primer yang diubah menjadi energi listrik

2. Baterai/Accu BUKAN sumber energi, melainkan hanya sebagai PENYIMPAN energi.
Ini salah satu kesalahan fatal, akibat buku2 yang mudah sekali menyebut baterai/accu sebagai sumber energi.
Jadi prinsip kerja baterai adalah:
a. Baterai sebagai penyimpan energi, mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Ini terjadi ketika pengisian baterai.
b. Ketika energi listrik dari baterai diambil, terjadi pengubahan energi reaksi kimia menjadi energi listrik.
c. Perlu diperhatikan :
- Efisiensi energi dalam pengisian baterai maximum berkisar 80%-90%, tergantung baterai.
- Efisiensi energi dalam pemakaian listrik baterai maximum berkisar 85-95%, tergantung baterai.
- Efisiensi energi dalam baterai secara total (Output dibagi Input), maximum pada kisaran 80% 
- Ini berarti jika kita memasukkan 100kWH energi pada baterai, maka kita hanya dapat mengambil kembali energi itu di kisaran 80kWH (itu pun dg asumsi kapasitas baterai yang cukup)

3. Alternator, dalam banyak kasus hanya memiliki efisisensi di kisaran 80%. Untuk motor DC, saya belum mendapatkan referensi yang cukup. Tetapi jika suatu motor listrik memiliki efisiensi 85%, ini sudah bagus.
Begitu juga dalam peralatan listrik yang lainnya. Semuanya memiliki efisiensi energi pasti kurang dari 100%.
Artinya, jika energi listrik diubah menjadi energi lainnya dan diubah ke listrik lagi (dalam 1 rantai tertutup), maka pasti akan habis dalam waktu tertentu (yang relatif singkat) tergantung efisiensi sistem.
Nah ini yang menyebabkan siklus tertutup energi listrik menjadi tidak ekonomis.

4. Jadi dalam setiap kasus energi listrik, yang perlu diperhatikan adalah darimana sumber energi primer yang didapatkan. Jika tidak ada sumber energi primer, dipastikan telah terjadi kesalahpahaman konsep dasar pengubahan energi listrik


Offline ken

  • Global Moderator
  • Sr. Member
  • ********
  • Tulisan: 409
Re:PLTH (Pembangkit Listrik Tenaga Hampa)
« Jawab #6 pada: April 05, 2013, 12:02:56 AM »
Hehehe....
Bro Zia... Elektro Motor dgn efisiensi 85% harganya mahallllll......  :-[
Yang efisiensi max 80% aja udah 3x lipat dari electro motor yg umum dipasaran,
hal tersebut dari hasil uji sendiri dengan 3 phase spetrum analizer dan torsi beban,
apalagi klo di circuit AC dengan Q rendah.

Tapi benar "DUNIA BISA LEBIH BAIK KARENA MIMPI YANG INDAH"  8)
SALAM

Offline zia

  • Administrator
  • Hero Member
  • ********
  • Tulisan: 633
Re:PLTH (Pembangkit Listrik Tenaga Hampa)
« Jawab #7 pada: April 05, 2013, 11:13:39 PM »
Mas Ken, OOT dikit ya:
Sepertinya Mas Ken cukup expert di motor, saya mo sharing dikit,
saya pernah melakukan pengukuran untuk pompa air 800W (rumah tangga). Saya coba turunkan voltase dari 220V ke 180V. Pompa tetap berjalan, tetapi dayanya hanya berkurang sedikit menjadi sekitar 770W. Padahal kalo beban resistif, daya turun menjadi (18/22)kuadrat = 67% dari semula.
Kenapa ya?
btw, saya sempat melakukan pengukuran arus dalam penurunan tegangan tsb. Tetapi yang terjadi malah kenaikan arus. Jadi daya yang diambil relatif tetap.
tujuan akhirnya adalah agar daya yang dikonsumsi bisa lebih rendah.
ada ide? thanks


Offline ken

  • Global Moderator
  • Sr. Member
  • ********
  • Tulisan: 409
Re:PLTH (Pembangkit Listrik Tenaga Hampa)
« Jawab #8 pada: April 06, 2013, 02:21:50 AM »
Wuihhhh.... pakai expert  :)   :-[

Bro Zia... menurut saya begini;
Daya (dengan simbol P) mempunyai satuan Watt (dengan simbol W).
Kerja atau tenaga (dengan simbol W) mempunyai satuan Joule (dengan simbolnya J).
...saya yakin bro Zia mampu menguraikan antara W dan J juga parameter-parameter turunanya.

Pada beban resistif,  W akan relatif berubah mengikuti V dan I
Pada beban electro motor (pompa), W akan relatif tetap, karena ketinggian air tanah tetap.

Salam

Offline zia

  • Administrator
  • Hero Member
  • ********
  • Tulisan: 633
Re:PLTH (Pembangkit Listrik Tenaga Hampa)
« Jawab #9 pada: April 06, 2013, 07:27:51 AM »
Saya pernah menurunkan tegangan lebih rendah lagi, ke 140V.
kalo di motor, tegangan turun arus malah naik. Jadi daya memang relatif tetap (turun tidak signifikan).
Pompa tetep jalan, tetapi motor menjadi panas.
Apakah panas disebabkan oleh arus yang besar tersebut?

Ketika output pompa ditutup, dan tekanan keluaran menjadi naik (yang akhirnya menekan pressure switch dan mematikan pompa) dalam proses itu cos phi (power factor) naik dari sekitar 60% ke 80%. Apakah benar kenaikan beban motor akan menaikkan cos phi?
thanks

Offline ken

  • Global Moderator
  • Sr. Member
  • ********
  • Tulisan: 409
Re:PLTH (Pembangkit Listrik Tenaga Hampa)
« Jawab #10 pada: April 06, 2013, 12:43:27 PM »
Wakekekeke....
Dari pernyataan-pernyataan anda menjelaskan bahwa anda cukup matang di Electricien,
tak banyak person yg cukup detail dlm hal tersebut di industri sekalipun.

Berkait menurunkan tegangan lebih rendah...
Panas electro motor pada circuit AC jika tegangan diturunkan akan naik, dan arus listrik juga akan naik, krn kemangnetan didlm motor dipaksa tetap melakukan kerja sesuai beban. Sedangkan KHA kawat di dlm motor tetap.
Selain itu mayoritas putaran motor (rpm) motor AC ditentukan oleh jumlah pole bukan tegangan. Sedangkan rotor motor merupakan self beban motor itu sendiri.
Jadi jika kembali ke bahasan tentang PLTH.... andaikan bisa dibikin rotor seringan kapas dan se-flexible air tetap diperlukan kerja utk bergerak / berputar. Sehingga serasa belum mungkin rasanya membuat motor dgn teknologi saat ini utk efisiensi 100%. Saya pernah mendapatkan literatur Robert Newman (salah seorang challanger di motor) yang membikin motor dgn panjang kawat sampai 6x keliling bumi dgn harapan kemangnetan bisa dibuat dgn arus zero atau mendekati zero, dan hanya mengalami kerugian gesek, sehingga bisa memenuhi / mendekati hukum kekekalan energi mbah Enstain. Tapi sayang saat itu ia blm berhasil.


Berkait ketika output pompa ditutup....
Jika beban ditambah maka cos phi naik karena kern motor akan menarik energi mangnet yg terbentuk sehingga belitan akan cenderung resistif. Tetapi dengan menaikan beban akan menjadikan lamel-lamel magnet lebih jenuh dan akan menarik arus yg lebih besar lagi dan panas motor meningkat.

Maka harus dicari setting yang pas, karena;
*jika beban terlalu ringan cos pi akan tinggi... jadi rugi.
*jika beban terlalu berat (mendekati loker rotor) akan menarik arus yg tinggi (6x s/d 12x dari full load)... jadi rugi juga.

MAJU TERUS KHE, salam.