(Tanya) Simulasi Frequency Doubler - MULTISIM

[musium_transistor]

oke..
saya kemaren nyoba buat simulasi frequency doubler menggunakan rangkaian penguat kelas C yang di kolektor diberikan resonance tank yang diresonansikan pada frekuensi 98.8 MHz.. input penguat diinjeksikan sinyal AC berfrequency 49.42 MHz...

hasilnya, terbaca di osiloskop bahwa sinyal di kolektor tercipta frequensi tepat 2 kali freq input atau sama dengan frequency resonansi dari tank.. berdasarkan rumus f = 1 / (2*pi*sqrt(L*C) didapatkan untuk L sebesar 250 nH, maka memerlukan capasitor sebesar 8 pF..

untuk rangkaian diatas, saya tidak memparalelkan kapasitor secara langsung dengan L, tapi saya taruh di kaki kolektor dan terhubung dengan jalur negatif (-).. menurut yang saya baca,  jalur POSITIF maupun jalur NEGATIF rangkaian merupakan jalur ground bagi sinyal AC.. ide1

nah... pertanyaannya...

MENGAPA RANGKAIAN TERSEBUT BISA MENGGANDAKAN FREKUENSI INPUTNYA..?

[/size]

cari1

ini dia skrinsut simulasinya.. ( maap Ms.Paint nya bermasalah jadi gak jelas gambarnya )

MULTISIM


RANGKAIAN


OSILOSKOP


demikiyan..

mohon dijawab ya...
 dada2 dada2

[Kang Paimo]

Induktor 250nH + C 8pF + kapasitansi kolektor membentuk rangkaian resonansi yang frekuensinya bisa 1x , 2x , 3x dst dari frekuensi input. Analoginya seperti pada flywheel mesin , dimana putaran flywheel didapat dari dorongan langkah kerja mesin yang frekuensinya sepersekian dari frekuensi putaran flywheel.
Rangkaian yang bagus untuk doubler adalah Push-Push Frequency Doubler , rangkaiannya mirip pushpull pada inputnya tapi pada kedua kolektornya diparalel dan diberi rangkaian L-C dengan frekuensi resonansi 2x frekuensi inputnya.

[musium_transistor]

Induktor 250nH + C 8pF + kapasitansi kolektor membentuk rangkaian resonansi yang frekuensinya bisa 1x , 2x , 3x dst dari frekuensi input. Analoginya seperti pada flywheel mesin , dimana putaran flywheel didapat dari dorongan langkah kerja mesin yang frekuensinya sepersekian dari frekuensi putaran flywheel.
Rangkaian yang bagus untuk doubler adalah Push-Push Frequency Doubler , rangkaiannya mirip pushpull pada inputnya tapi pada kedua kolektornya diparalel dan diberi rangkaian L-C dengan frekuensi resonansi 2x frekuensi inputnya.

okeh..
semengertinya yang aku ngerti, rangkaian L-C di tune pada frekuensi resonansi tujuan ( dalam hal ini 2x frekuensi input )
coba Kang Paimo kalo sempet simulasi juga di proteus ato multisim ato yang laenya..  jika menggunakan rangkaian yang sama, anggaplah LC di tune untuk 98.8 MHz,.. lalu input basis diberi sinyal AC ber frekuensi katakanlah 40 MHz, menurut hasil simulasi, sinyal keluaran ber frekuensi tepat 80 MHz..
kok sinyal keluaran tidak ber frekuensi tepat pada frekuensi resonansi L-C yang 98,8 MHz tadi..?

 cari1 cari1 cari1

hhmmm....

[Kang Paimo]

Rangkaian L,C yang dibentuk oleh L250nH+C8pF akan ber resonansi pada 98.8MHz (kalau dihitung dengan rumus resonansi , nilai C nya tepatnya=10,379pF). Jadi agar beresonansi pada 98.8MHz frekuensi inputnya harus 1 , 1/2 , 1/3 , 1/4 dst atau 98.8 , 49,4 , 32,9333 , 24,7 dst ....
Lha kalau anda inject dengan 40MHz dia akan beresonansi pada 80MHz , outputnya akan mengecil karena rangkaian LC nya tidak ber resonansi pada 80MHz , C nya harus ditambah.

[musium_transistor]

Rangkaian L,C yang dibentuk oleh L250nH+C8pF akan ber resonansi pada 98.8MHz (kalau dihitung dengan rumus resonansi , nilai C nya tepatnya=10,379pF). Jadi agar beresonansi pada 98.8MHz frekuensi inputnya harus 1 , 1/2 , 1/3 , 1/4 dst atau 98.8 , 49,4 , 32,9333 , 24,7 dst ....
Lha kalau anda inject dengan 40MHz dia akan beresonansi pada 80MHz , outputnya akan mengecil karena rangkaian LC nya tidak ber resonansi pada 80MHz , C nya harus ditambah.

yapp.. aku udah coba simulasi n bener hasilnya outputnya kecil.. tapiii.... kok outputnya gak berfrekuensi 98.8 MHz..? kan LC nya tetap di resonansikan untuk 98.8 MHz... itu dia Kang yang aku masih belum ngerti...  konek1 konek1 hwehewhew...

kalo berkenan Kang bisa jelasin lagi.. masih penasaran nih.. nyari refrensi gak nemu - nemu..  cari1 cari1 cari1

[Kang Paimo]

Coba anda baca2 tentang frekuensi harmonisa . Besarnya frekuensi harmonisa adalah kelipatan bilangan bulat dari suatu frekuensi , jadi 1x , 2x , 3x dst...... Kalau ditanya kok ada frekuensi harmonisa ? Wah itu bagiannya orang2 elektro yg jawab.... Jadi misalnya pada rangkaian anda tersebut kita suntikkan sinyal dengan frekuensi 40MHz , maka pada kolektornya hanya akan bisa beresonansi pada frekuensi harmonisanya saja yaitu pada frekuensi  40 atau  80MHz dst . Walaupun rangkaian L-C nya beresonansi pada 98,8MHz , frekuensi yang muncul tetap 80MHz karena 80MHz adalah frekuensi harmonisa dari 40MHz , sedangkan 98,8 bukan frekuensi harmonisanya. Frekuensi 40MHz dan 120MHz muncul tapi lemah.