Ada baiknya kita kembali ke hal2 yang mempengaruhi tentang FM antara lain :
1. Deviasi
Deviasi adalah seberapa jauh frekuensi bisa bergeser . Pergeseran ini kan ditentukan oleh kuat atau lemahnya sinyal audio. Kalau kita lihat skema pemancar FM dibagian oscilator selalu ada komponen varactor yang terhubung ke audio/stereo generator.Sifat varactor semakin tinggi tegangan maka kapasitansi mengecil , semakin rendah tegangan kapasitansi membesar. Sewaktu kapasitansi varactor mengecil maka frekuensi osilator bergeser naik, sebaliknya kalau kapasitansi menurun frekuensi osilator bergeser turun.
Untuk membatasi deviasi maka pada bagian audio biasanya dipasang limiter. Untuk broadcast kalau tidak salah deviasinya 75 kHz.
2. Fmax , atau frekuensi audio maksimum. Ini harus dibatasi karena kalau terlalu tinggi maka akan berpengaruh terhadap bandwidth yang dipancarkan. Untuk musik mungkin Fmax sekitar 15kHz . Untuk membatasi Fmax maka dipasang audio low pass filter.
3. Index Modulasi adalah besarnya perbandingan antara Deviasi dengan Fmax rumusnya :
Index Modulasi= Deviasi/Fmax
Jadi kalau Deviasi= 75kHz dan Fmax= 15 kHz maka index modulasinya=5.
4.Bandwidth , lebar bandwidth pada pemancar FM dipengaruhi oleh dua hal yaitu Deviasi dan Fmax .Kalau Devasi dan Fmax makin besar Bandwidth juga makin lebar . Ini dinyatakan dalam rumus Carson :
BANDWIDTH = 2 (DEV + Fmax)
Jadi kalau pemancar FM mono dengan Fmax= 15kHz dan Dev=75kHz , maka Bandwidthnya= 160kHz.
Bandwidth untuk broadcast FM kalau nggak salah dibatasi 200kHz.
Karena bandwidth sudah dibatasi 200kHz maka agar tidak melebihi tentu saja setting volume suara dan tone control/equalizer sangat penting. Kecuali kalau memang sudah dilengkapi dengan audio limiter dan audio low pass filter.
Bagaimana kalau mau "balapan" ? Karena cuma untuk teriak2 , ya dipasangi saja dengan audio bandpass filter 300Hz-3000Hz. Kalau kita masukkan ke rumus Carson dengan bandwidth tetap 200kHz dan Fmax menjadi 3kHz maka Deviasi naik menjadi 97kHz , alias volume suara bisa dikeraskan lagi.......