=D kaget juga ngeliat jempol segede GABAN.
Prinsip dasar kerja kapasitor adalah tegangan diantara kedua terminal tidak bisa berubah dalam sekejap, mengikuti prinsip:
dV=I/C .dT
Ketika Vcap ~ Vsupply, arus ~0.
Nah, saat Vsystem<Vcap, Kapasitor akan melepaskan energi yg tersimpan didalam materi--yg disebut dielektrik--secepat mungkin untuk menyeragamkan level tegangan.
Pas Vsystem>Vcap, kapasitor akan berbalik menyerap energi untuk disimpan kembali dalam materi dielektriknya.
Besar Energi yg bisa disimpan tergantung pada besaran C=kapasitansi. Semakin besar bilangannya, semakin besar pula muatan energi listrik yg disimpan.
Kenapa mesti keramik?
Sebenarnya, kapasitor tidaklah ideal.
Dia memiliki ESR=Equivalent-Series-Resistance alias nilai-resistensi-seri.
Kapasitor keramik memiliki ESR paling kecil dibanding lainnya, dan harganya paling murah, sehingga menjadi rujukan utama designer untuk mem-by-pass supply IC. Sayangnya, kemampuan simpan energinya tidak terlalu bagus. Dengan ESR yg kecil, muatan yg tersimpan akan jauh lebih cepat dikeluarkan dan disimpan didalam dielektriknya.
Perbandingan ESR antara keramik dan Elko pada nilai 22uF adalah <0.015ohm X 0.1~3ohm, atau 200X lebih kecil.
Ref:http://en.wikipedia.org/wiki/Equivalent_series_resistance