Penulis Topik: Radio FM-Kelahirannya yang tragis  (Dibaca 2762 kali)

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Offline Kang Paimo

  • Sr. Member
  • ******
  • Tulisan: 298
Radio FM-Kelahirannya yang tragis
« pada: Juni 07, 2018, 03:38:19 PM »
Pada tahun 1934 , sebagian besar wilayah dunia mengalami apa yang dinamakan Depresi Besar .Pengangguran terjadi dimana mana dan banyak bisnis berjuang mati2an untuk bisa bertahan hidup.
Namun ada satu pengecualian untuk masalah ekonomi ini , yaitu pada bisnis industri radio. Indusri radio di AS menghasilkan lebih dari 2 milyar dollar setahun , dan mereka berhutang pada hasil inovasi seorang cerdas bernama Edwin H Armstrong.
Dua puluh tahun sebelumnya Edwin H Armstrong menemukan rangkaian regenerative yang secara signifikan menambah kepekaan serta kualitas penerimaan radio , itu dia temukan diawal tahun masa kuliahnya.
Rangkaian regenerative dia tingkatkan lagi dengan rangkaian super regenerative.Puncaknya adalah ketika dia menemukan rangkaian super heterodyne.
Temuan temuannya tersebut meletakkan fondasi bagi keberhasilan industri radio , dan faktanya sampai sekarangpun kita masih menggunakan temuannya tersebut.
Namun demikian Edwin H Armstrong tidak banyak mendapat keuntungan finansial dari hasil temuannya karena banyak dari ide2 cemerlangnya itu dibajak oleh orang2 yg tidak bermoral. Hal inilah yang kemudian mengantarkannya ke hal yang tragis dikemudian hari. Dia bunuh diri.
Masalah yang dia hadapi bermula pada tahun 1922, ketika itu dia kehilangan hak paten rangkaian regenerative atas namanya. Temuannya tersebut didaftarkan oleh Lee de Forest pada tahun 1916 dua tahun setelah paten Armstrong. Lee kemudian menjual hak patennya ke perusahaan AT&T.
Armstrong kemudian menggugat AT&T. Sengketa berlangsung lama dan berliku , akhirnya Mahkamah Agung malah mencabut hak paten Armstrong dan memberikan pada Lee de Forest.
Walaupun sedang berseteru dengan hukum namun dia tetap berinovasi. Meneliti masalah gangguan “statik” yang umum dihinggapi oleh penerima radio AM. Radio AM memang jangkauannya jauh , namun karena adanya gangguan statik ini kualitas penerimaannya jadi kurang bagus.
Untuk meningkatkan kualitas maka Armstrong meneliti dan menemukan FM(Frequency Modulation) yang ternyata kualitasnya jauh diatas AM.
Tahun 1933 dia berhasil mendapatkan paten FM atas namanya. Maka untuk mengenalkan FM kepada masyarakat , pada tahun 1934 dia membangun pemancar FM percobaan diatas menara Empire State Building. Pemancar FM tersebut bersama dengan pemancar AM menyiarkan pagelaran musik organ . Para pendengar terkejut dengan kualitas FM yang begitu bagusnya dibandingkan dengan penerimaan yang menggunakan radio AM.
Sukses dengan percobaannya tersebut Armstrong kemudian meloby FCC untuk mendapatkan band frekuensi yang khusus untuk siaran FM. Lobynya berhasil sehingga mendapat alokasi frekuensi di 42MHz sd 50MHz.
Dia kemudian membangun pemancarnya di New Jersey dengan antenna setinggi 410 kaki. Kemudian di New England. Selain itu dia juga membuat pesawat penerima FM untuk para pendengarnya. Kualitas FM ini begitu bagus karena bisa menyiarkan frekuensi suara antara 50Hz sd 15000Hz sedangkan AM hanya sampai 5000Hz.
Armstrong pun melanjutkan inovasinya dengan siaran dua kanal atau stereo. Siaran dengan dua program terpisah dan inovasi lainnya.
Pada waktu itu siaran AM adalah bisnis yang sangat besar, yang dikuasai oleh RCA.
David Sarnoff boss RCA tentu saja sangat khawatir dengan adanya FM ini, bisa mengancam perkembangan bisnis nya. Dia pun lalu meloby FCC untuk meminta alokasi frekuensi TV yang sedang dikembangkannya. FCC setuju memberikan alokasi frekuensi 40MHz untuk TV , sedangkan alokasi radio FM dipindahkan ke 88MHz sd 108MHz .
Pemindahan alokasi frekuensi tersebut menjadi beban berat bagi Armstrong karena dia harus mengganti seluruh pemancarnya.
Beban Armstrong lebih berat lagi karena dia menggugat RCA dan NBC karena mereka menggunakan teknologi FM tanpa membayar royalty.
Armstrong melawan RCA yang punya kemampuan finansial  jauh lebih kuat tentu saja menguras segalanya. Armstrong pun bangkrut.
Karena keputus asaan akhirnya dia mengambil jalan pintas……..bunuh diri. Mayatnya ditemukan diatap lantai 3 apartemennya pada tanggal 1 Februari 1954.
Istrinya melanjutkan perjuangannya , bertahun tahun kemudian barulah berhasil dan mendapatkan pembayaran atas tuntutannya sebesar 10 juta dollar.
Armstrong memang benar , kualitas FM jauh diatas AM. Dan saat ini siaran AM berduyun duyun sudah pindah ke FM.
Disarikan dari : Tragic Birth of FM Radio oleh Greg Bjerg
 

Offline Rinto85

  • Newbie
  • *
  • Tulisan: 18
    • mesin las listrik
Re:Radio FM-Kelahirannya yang tragis
« Jawab #1 pada: September 05, 2018, 04:40:10 PM »
Sangat menarik membaca ulasan mengenai sejarah radio FM yang awalnya frekuensinya masih di AM.
Tapi sekarang radio pun sudah beralih ke radio digital yang bisa dinikmari di setiap gadget anak muda. Saya harap sih akan ada banyak juga alat elektronik yang beralih ke mode digital entah itu alat elektronik untuk industri seperti mesin las listrik, mesin bor dan lainnya.
Jual Trafo, panel lvmdp, panel ats & berbagai panel listrik hanya di Galleoncy